Wh(Y), Gen wh(Y)?

header wordpress (17)

Sebenarnya postingan ini berisi repost dari tweets saya setahun yang lalu. Waktu itu saya sedang nggak bisa tidur dan somehow kepikiran tentang generasi saya, gen y. Waktu itu saya lagi sering-seringnya nemu artikel tentang Gen Y. Generasi yang lahir di tahun 1980s – 1990s. Banyak banget artikel yang bahas tentang betapa berbedanya Gen Y ini dibandingin sama generasi sebelumnya. Ada beberapa hal positif dan nggak ketinggalan segudang hal negatif mengenai generasi ini. Karena di twitter susah nyarinya lagi akhirnya saya memutuskan untuk nulis ulang di blog ini.

Akhir-akhir ini nggak tau kenapa gue sering banget nemuin artikel related ke Gen Y. Hits banget kayanya! Tapi hitsnya agak-agak kurang positif gitu.

Gen Y itu apa sih, Jeng? Generasi yang lahir between 1980s – 1990s (kalau mau tau lebih banyak, googling aja sendiri). Dan yes, gue termasuk Gen Y!

Basically, Gen Y ini sekarang (harusnya) lagi ada pada masa produktif mereka. Nah, ini dia nih yang bikin rame di artikel-artikel yang gue baca!

Gen Y ini ternyata generasi pertama yang dibesarkan dengan belief: “I am special” atau “I am different” atau “I am me”. Ngerasa nggak lo?

It’s a good thing kalau Gen Y beneran tau what makes them special. Nyatanya, kebanyakan Gen Y malah nggak tau apa yang mereka mau, apa yang mereka suka, apa yang mereka kejar.

Lalu muncullah prinsip, “umur gue masih 20an, gue masih punya waktu untuk nemuin apa yang gue suka.” Salah satu kesalahan terbesar Gen Y.

Kenapa disebut ksalahan terbesar? Karena dengan gitu, dia jadi ngasih excuse untuk mengulur waktu. Padahal, you gotta get out from your shell to find the answer!

Selain disibukin sama menikmati comfort zone, Gen Y juga hobi menyibukkan diri enjoying their heads in the clouds. Hobinya ngimpi. Berangan-angan.

Dan Gen Y juga percaya kalau one day, I’m gonna be someone on the top because I’m different, I am unique. Seunik apa sih lo? Biasa aja kali.

Saking ngerasa spesialnya, Gen Y sekarang gengsi untuk ambil “secure job”. Menurut mereka, instead of “secure job” lebih keren “dream job”.

Secure job itu pekerjaan standard kantoran, you know lah, admin, sales, marketing, HR, finance, akuntan, dan sejenisnya. Buat mereka boring.

Dream job itu pekerjaan yang lagi hits sekarang: media, jurnalistik, artis, entertainer, entrepreneur, pokoknya yang ngehits deh! Gen Y loves spotlight.

Kenapa secure job boring? Kenapa dream job cool? Karena secure job nggak ngasih celah buat Gen Y untuk nunjukin dia spesial. Dream job jelas-jelas ngasih peluang untuk itu.

Kalau Gen Y ditanya kenapa nggak milih secure job, kebanyakan jawab, “Nggak menantang” atau “Gue nggak bisa diikat jam kerja, soalnya gue fleksibel.”

Jadi Gen Y butuh tantangan katanya. Coba gue tantang! Lo gue tantang jadi pegawai kantoran 9 to 5! Mau nggak? Pasti nggak mau! Padahal katanya butuh tantangan.

Pada kenyataannya, Gen Y bukan butuh tantangan. Tapi nggak mau lepas dari kebebasan yang selama ini dia punya. Freedom is Gen Y’s comfort zone.

Hal-hal yang gue sebutin tadi adalah yang jadi permasalahan Gen Y. Tapiiiiii, Gen Y have such great potentials to be developed! Hello! It’s your productive age!

Pada kenyataannya, nggak ada yang salah dengan milih dream job. Ada syaratnya tapi. KNOW YOUR AIM, MAKE THE PLAN, ACT NOW! Klise? Nggak kok! Coba renungin.

Let’s say lo milih kerja di media di Indonesia. Aim lo apa? Mau jadi newscaster BBC? Boleh. Rencananya gimana? Kalau udah direncanain, ACT! Act itu yang susah.

Kalo lo udah punya tujuan, udah punya rencana, fight for it! Start now! Itu sebenarnya kunci untuk Gen Y. Do not play in your head for too long.

Gen Y selalu ngerasa spesial kan? In fact, Gen Y memang spesial. Gen Y ini pada dasarnya generasi yang tahan banting, dan jago adaptasi.

Tahan banting karena sejak kecil Gen Y hidup di keadaan perekonomian yang nggak pernah stabil. Do you notice about that? Berapa macam krisis yang kita rasain?

Jago adaptasi karena Gen Y adalah generasi transisi antara banyak hal. Mulai dari transisi teknologi, kebudayaan, lifestyle, dll.

Gen Y know how it feels to be Gen X, and also know how it feels to be Gen Z. Kurang beruntung apa Gen Y yang bisa merasakan itu semua, coba?

Belom lagi kemampuan Gen Y untuk bermimpi dan berangan-angan. That’s your strength! Hal besar dimulai dari mimpi katanya. Tapi ya harus tetep sambil usaha.

Jadi, dear Gen Y fellas, maaf ya kalau tweet gue yang awal-awal agak nyentil-nyentil, perih, merobek hati, menusuk sukma. I feel you. Gue kan Gen Y juga.

Tapi maksud tweets gue adalah gue pengen Gen Y emang bisa maju. MUMPUNG kita masih 20-something loh! Masih bisa di-develop, masih bisa di-stretch.

Whatever your choice of career, jangan ditunda-tunda. Lakuin sekarang. Life starts at 30? Kalau bisa start duluan kenapa nggak? Pokoknya now! Now! Now!

Gaya banget kan tweet saya setahun yang lalu? Saya juga agak-agak percaya-nggak percaya itu beneran saya yang nulis. Hahaha, sebagai Gen Y, saya sendiri mengakui kok kelemahan-kelamahan Gen Y. Tapi ya thanks to those articles about Gen Y yang waktu itu berhasil bikin saya ketampar, dan ngetweet panjang lebar begitu dengan harapan ada Gen Y lain yang baca dan sadar juga bahwa this world has a lot of special people. Bukan cuma kita aja yang ngerasa spesial. Semua orang di generasi kita sekarang ini semuanya merasa spesial, jadi jangan terus-terusan merasa spesial tapi mulailah menjadi spesial!

Pekerjaan saya saat ini secure job loh! Bukan dream job. Saya jadi sales di salah satu perusahaan oli terbesar di dunia. Saya tetep ngerasa spesial walaupun saya ambil secure job karena nggak semua Gen Y mau ambil secure job. Tapi saya nggak mau cuma sekedar ngerasa spesial. Saya juga mau menjadi spesial dengan punya aim di tahun 2015 nanti saya udah harus jadi manager! Plannya? Udah saya buat dong. Doain aja semoga lancar.

Tulisan ini saya buat bukan untuk nyombong ya. Saya cuma sharing. Blog ini saya bikin untuk expressing myself kok bukan to impress you. Nggak ada gunanya juga saya bikin kamu terkesan kalau cuma pencitraan. (Cailah gayamu, Jeng!) Hahaha.

Well, that’s all I guess for today. Thanks to timehop yang tiba-tiba memunculkan tweet (yang menurut saya kece itu) setahun yang lalu.

Technorati :
Del.icio.us :
Zooomr :
Flickr :

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s