Continuity vs Flow (Apple vs Samsung)

header wordpress (22)

Rasanya Apple dan Samsung itu terjebak dalam takdir pertarungan sepanjang masa. Setelah Apple melakukan launching “Continuity” dan “Handsoff” di iOS 8 dan Mac OSX Yosemite, sekarang giliran Samsung memperkenalkan “Flow”. Langsung heboh lah dunia maya ini karena seperti biasa, Samsung dianggap mencontek Apple. I am not gonna judge who’s cheating, lebih simple kalau membandingkan yang mana yang kira-kira lebih efisien bukan? Apapun hasil perbandingan yang saya buat nanti, bukan memojokkan salah satu pihak ya. Walaupun saya cinta mati sama apple devices saya, tapi saya akan tetap berusaha untuk objektif. So here it goes the battle of Continuity and Flow!

Pada dasarnya baik Continuity, Handsoff dan Flow memiliki prinsip kerja yang sama yaitu connecting devices. Dengan semakin banyaknya gadget yang sekarang ini kita punya, kadang kita bingung menentukan what gadget to work. Data pekerjaan pun kadang berceceran dimana-mana, di smartphones, tablets, dan laptops. Continuity, Handsoff, dan Flow adalah jawaban untuk permasalahan itu.

Nggak dipungkiri, memang Apple yang pertama kali meluncurkan koneksi antar device dengan nama Continuity. Menurut saya sendiri koneksi antar device sebenarnya sudah ditawarkan oleh Apple sejak lama walaupun belum se-integrated Continuity. Kembali ke beberapa tahun sebelum ini, Apple sudah punya mobile.me yang kemudian berubah jadi iCloud, data penyimpanan online besutan Apple sendiri. Kemudian, muncullah aplikasi Remote di iPhone atau iPod touch yang terkoneksi dengan Home Sharing dan bisa digunakan untuk memberikan kontrol penuh pada iTunes player di Mac tanpa harus menyentuh Mac kamu (and yes, I use that app most of the time). Dan yang terakhir bersamaan dengan peluncuran iOS 8 dan OSX Yosemite, Apple memperkenalkan Continuity dan Handoff yang merupakan lanjutan yang lebih kompleks dan terintegrasi dari iCloud, Home Sharing dan Remote.

ContinuitySejak lama saya punya kebiasaan menyalakan wi-fi di semua perangkat Apple saya bahkan sebelum Apple meluncurkan Continuity. Alasan saya sederhana, saya cuma pengen pakai aplikasi Remote kapan aja tanpa harus repot nyalain wi-fi lagi. Beberapa hari yang lalu, saya baru saja membeli Macbook Air untuk menggantikan Macbook White saya yang saya beli tahun 2008. Saya langsung memasukkan Apple ID yang sama dengan yang saya pakai di iPhone saya, menyalakan wi-fi, dan mengaktifkan Home Sharing karena saya masih pengen pakai aplikasi Remote. Setelah semuanya aktif, saya cek ternyata Macbook Air saya masih menggunakan OSX Mavericks, karena quota internet masih lumayan banyak saya pun update ke OSX Yosemite. Setelah selesai update dan melakukan sedikit personalisasi, saya pun asik mengetik isi kepala saya di dalam Pages tapi tiba-tiba Macbook saya bunyi dan di pojok kanan atas ada notifikasi telepon masuk. Saya saat itu belum ngeh bahwa itu adalah salah satu fitur Continuity, saya sempat bingung sampai kemudian saya ngeh bahwa dari tadi iPhone saya juga bunyi dan caller yang menelepon ke iPhone saya sama dengan yang muncul di layar Macbook saya. Akhirnya saya ngeh bahwa itu merupakan salah satu fitur Continuity.

Setelah menggunakan Macbook Air bersamaan dengan iPhone saya seharian akhirnya saya nggak bisa memungkiri bahwa Continuity berhasil membuat saya nggak menyesal upgrade ke OSX Yosemite dan iOS 8! Semuanya terintegrasi dan terupdate pada waktu bersamaan. Ketika ada telepon di iPhone saya, Macbook saya langsung ikutan bunyi; ketika ada SMS masuk ke iPhone, Macbook saya pun ikutan kemasukan SMS. Saya jadi nggak punya alasan untuk melewatkan banyak hal yang terjadi di iPhone saya bahkan ketika iPhone saya ada di dalam tas. Selain  bisa menerima telepon dan SMS di Macbook, saya juga tentunya bisa langsung melakukan panggilan suara dan mengetik SMS lewat Mac.

Nggak cuma itu aja, di dalam Continuity terdapat Handoff yang memungkinkan saya melanjutkan apa yang sedang saya kerjakan di device lain. Aplikasi-aplikasi yang didukung oleh Handoff diantaranya adalah Safari, Mail, Pages, Keynote dan aplikasi Apple lainnya. Mungkin ke depannya Handoff bisa mendukung aplikasi third party karena di situs resminya, Apple menulis, “And developers can build Handoff into their apps now, too.”

Browsing antar device pun bisa dilakukan. Katakanlah saya sedang membuka halaman blog saya lewat Mac, kemudian saya harus pergi ke kantor tetapi saya belum selesai membaca artikel, maka saya tinggal ambil iPhone saya dan di pojok kiri bawah screen lock akan muncul icon Safari. Swipe up dari icon Safari dan voila! the exact page yang saya buka lewat Mac terpampang di sana! Kasus lain mungkin ketika saya sedang mengetik email lewat iPhone saya di jalan menuju pulang dan ketika sampai rumah email tersebut belum selesai saya ketik dan ingin saya lanjutkan di Mac, saya tinggal buka Mac saya dan di sisi paling kiri Application Dock akan muncul icon Mail. Tinggal klik icon tersebut dan voila! saya tinggal melanjutkan email saya di Macbook. Hal yang sama pun berlaku di Pages, Keynotes, dll.

Sejauh ini Continuity dan Handoff bekerja dengan sangat baik di kedua perangkat Apple device saya (iPhone dan Macbook), dan saya juga cukup yakin bekerja dengan baik dengan perangkat lain seperti iPad dan Apple Watch. Saya belum bisa ngasih review langsung untuk iPad dan Apple Watch karena saya nggak punya devicenya haha. Saya hampir nggak melewatkan update apapun yang terjadi di iPhone saya tanpa harus menyentuhnya. Kenapa saya bilang “hampir”? Karena sayanganya aplikasi-aplikasi pihak ketiga yang sering saya gunakan yaitu Whatsapp dan Path belum terhubung dengan Continuity dan Handoff jadi saya tetap harus mengecek iPhone saya untuk memastikan apakah ada pesan Whatsapp. Semoga saja tidak lama lagi para third party developers segera menyuntikkan Handoff di apps mereka.

Dan mungkin juga Apple harus mulai mempertimbangkan jumlah device maksimal untuk satu Apple ID karena dengan adanya Continuity dan Handoff, maka Apple User otomatis akan menggunakan Apple ID yang sama untuk semua perangkat Apple yang mereka punya. Saat ini Apple punya serangkaian produk yang bisa terintegrasi dengan Continuity yaitu: iMac, Macbook, iPad, iPhone, dan Apple Watch sementara jumlah device maksimal untuk satu Apple ID adalah 5 (lima) devices yang berarti sangat pas-pasan dengan jumlah line-ups yang mereka punya.
samsung-flow-2Walaupun Apple sudah lebih dulu memperkenalkan Continuity dan Handoff, sepertinya Samsung tidak mau kalah dan selang tidak berapa lama pun turut memperkenalkan integrasi antar perangkat yang merka sebut Flow. Flow sendiri belum diluncurkan untuk umum tetapi para apps developer sudah bisa mencicipinya. Sementara Apple membagi dua integrasi antar perangkat dengan sebutan Continuity dan Handsoff, Samsung membagi Flow menjadi tiga fitur yaitu Transfer, Defer, dan Notify.

Sesuai dengan namanya, Transfer memungkinkan kita untuk untuk langsung mentransfer foto dan video dari smartphones Samsung ke tablet Samsung. Konon katanya Transfer juga akan memungkinkan kita untuk berpindah device bahkan saat kita sedang melakukan video call.

Fitur kedua Flow adalah Defer yang memungkinkan kita untuk menghentikan sejenak pekerjaan yang sedang kita lakukan di salah satu device Samsung dan melanjutkannya di device yang lain. Di video yang dipertontonkan di Keynote 2014, terlihat model videonya mengerjakan spreadsheet di smartphone Samsung dan kemudian di-“pause” hingga ia sampai di kantor dan mengerjakannya di komputer Samsung.

Fitur terakhir adalah Notification. Fitur ini persis seperti Continuity milik Apple, memberitahukan kita adanya email, SMS, dan telepon yang masuk di smartphone Samsung di tablet, komputer, bahkan TV. Hal yang menurut saya lebih unggul dibanding Apple adalah notification juga bisa memberitahukan ketika salah satu device baterainya sudah lemah / lowbatt sehingga kita akan ingat untuk men-charge device tersebut.

In conclusion, saya rasa dua-duanya bagus hahaha! Wellhonestly speaking saya merasa Samsung Flow memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan Continuity. Ada beberapa hal yang ditawarkan Flow seperti transfer video call dan notifikasi untuk baterai device lain tidak terdapat di Continuity. Tetapi practically Flow belum officially released jadi saya juga belum bisa merasakan langsung pengalaman integrated devices rasa Samsung. Mungkin lain kali setelah Flow sudah rilis secara official kita bisa benar-benar bandingkan yang mana yang bisa memberikan integrasi antar perangkat yang lebih baik.

One comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s