Tentang Jodoh (Saya)

header wordpress 2

Postingan kali ini mungkin adalah salah satu postingan paling jujur yang saya bikin di sini. Tentang jodoh. Orang-orang sekitar saya biasa banget bercanda sama saya tentang masalah jodoh yang which is menurut saya wajar banget kalau topik itu terus-terusan dibahas mengingat umur saya yang sekarang ini sudah 24 tahun 5 bulan. Saya sih selalu menanggapi bercandaan jodoh itu dengan balas bercanda, tapi bohong banget kalau saya bilang, “I do not take that into consideration.” Saya peduli banget. Saya juga sadar umur saya udah nggak muda lagi, teman-teman dekat saya juga sudah pada punya pacar dan serius. Kelihatannya saya aja yang paling asik nikmatin hidup saya seperti tokoh perempuan novel metropop pada umumnya: twenty-something career woman, calon sukses (amiin), dan single. Padahal saya sejujurnya khawatir sama diri saya sendiri. Mulai dari kekhawatiran apakah saya yang terlalu picky sampai kekhawatiran bahwa saya memang nggak laku. Okay, the latter kedengeran desperate memang tapi sejujurnya ya memang itu yang saya rasain.

Hubungan status single saya dan kesibukan kerja bahkan sekarang udah seperti chicken and egg theory. Nggak tau mana yang muncul duluan. Apakah saya yang memang terlalu ‘asik’ sama kerjaan saya sampai nggak punya waktu untuk nyari pacar? Atau justru saya emang sengaja bikin diri saya sibuk karena kalau saya nggak menyibukkan diri saya bakalan terus kepikiran status saya yang single?https://sarasvvati.files.wordpress.com/2014/08/cbe72-jodoh-dan-ketentuan.jpg

Sebagai perempuan, walaupun saya sebisa mungkin berusaha terlihat super mandiri, tapi deep down saya sebenernya butuh sosok pasangan yang bisa jadi tempat saya bersandar. Kedengeran cheesy ya? Tapi memang se-simple itu. Nggak sedikit orang yang bilang, “Ah, come on, Jeng. Kamu bisa dapetin itu dari yang lain. Bukan dari pacar aja.” Yes, I know. Saya masih punya temen, sahabat, keluarga. Tapi saya udah melewati masa itu. Sudah lima tahun lebih saya ngelewatin masa saya hidup tanpa seseorang yang saya sebut pacar, pasangan, atau sejenisnya. Tapi, itu nggak bisa selamanya. At the end saya tetap seorang perempuan, Hawa, potongan tulang rusuk Adam yang mendambakan seorang Adam.

Saya beberapa tahun yang lalu memang nggak peduli. Saya bisa nolak cowok sesuka hari. Pergi tiba-tiba kalau merasa nggak cocok. Ilfeel setiap cowok yang lagi deket sama saya bikin kesalahan kecil. Tapi, itu dulu. Saya yang dulu belum punya apa-apa, masih punya banyak target yang belum dicapai, masih terlalu naif, masih sibuk membuktikan kalau saya bisa mandiri. Saya yang sekarang merasa saya nggak perlu mati-matian membuktikan kalau saya bisa mandiri, saya justru ingin orang-orang tau kalau saya juga sebenernya bisa rapuh, dan saya nggak bisa selamanya hidup sendiri. Saya yang dulu ingin mengejar semua mimpi-mimpi saya setinggi-tingginya dan melengkapi checklist kriteria sukses. Tapi, saya yang sekarang justru ingin membagi mimpi-mimpi saya dengan orang lain, mengetahui mimpi dia, dan bareng-bareng berusaha melengkapi checklist yang masih kosong. Berbagi itu selalu indah, bukan?

Kalau selama ini isi blog saya kebanyakan bercerita betapa saya bahagia dengan hidup saya, dengan karir saya, dengan betapa bersyukur saya punya orang-orang hebat yang nggak pernah absen ada di sekeliling saya untuk ngasih saya support dan inspirasi, kali ini aja saya ingin nulis dan mengaku bahwa saya belum lengkap. Masih ada hal yang belum saya temui, masih ada yang belum lengkap.

Bukan, postingan ini bukan mengeluh. Saya cuma ingin mengaku. Saya cuma ingin jujur. saya bukan perempuan super yang sangat mandiri. Saya cuma seorang Hawa yang menunggu Adam.

P.S. Postingan ini muncul gara-gara saya mimpi hamil tapi nggak ada bapaknya. I didn’t even have sex dan saya hamil karena saya disuntik hormon-ntah-apalah-itu yang ada di dalam mimpi saya. Jadi kepikiran dan takut kejadian. Amit-amit.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s