Sebenernya, udah lama banget pengen posting tentang ini cuma selalu kepending beberapa kali.

Topik ini sebenernya udah banyak banget dibahas di banyak blog. Coba aja kamu googling dengan kata kunci: “stop penggunaan kata ‘autis’ saat bercanda”. Kamu pasti nemuin banyak banget blog yang ngebahas hal itu. Dan, bahkan sekarang udah eksis di facebook. Kalo nggak percaya, liat deh di facebook, ada gerakan ‘stop using the word autis in your daily jokes’.

Dulu aku sering banget becanda pake kata-kata ‘autis’ untuk merujuk temen aku yang lagi asik sendiri dan ga peduli sama orang-orang sekitarnya. Contoh simplenya ya, kalo seandainya ada temen aku yang asik sendiri sama BBnya disaat lagi kumpul-kumpul bareng sama temen-temennya, biasanya pasti ada ajaa yang nyeletuk: “Eh, autis banget sih lo dari tadi asik sendiri sama BB lo.”

Mungkin aku dulu sama seperti kebanyakan orang yang ngejadiin kata ‘autis’ tuh terdengar lumraaaah banget. Dan aku juga nggak pernah mikirin gimana rasanya jadi orang tua yang memiliki anak autis, jadi aku dengan gampangnya ngomong dan nulis kata ‘autis’ menjadi jokes sehari-hari aku.

Tapi, begitu aku baca tulisan ini, aku jadi ngerasa tertohok, malu sendiri, dan kesel sama diri aku sendiri. Di saat aku dengan gampangnya nyebut kata-kata ‘autis’ untuk becanda, di luar sana ada usaha para ibu yang setiap harinya harus berjuang keras untuk membesarkan anak mereka yang autis dalam arti sebenarnya.

Sejak aku baca tulisan itu, aku nyoba dari diri aku sendiri untuk sebisa mungkin berhenti make kata ‘autis’ dalam becandaan aku sehari-hari. Dan, aku harap, temen-temen yang lain yang merasa masih suka make kata ‘autis’ dalam percakapan sehari-hari, tolong baca tulisan ini, dan coba deh berhenti make kata ‘autis’. FGS, guys… It’s not funny! Terutama untuk para orang tua yang memang punya anak autis.

Jadi, tolong, kita coba dari diri kita sendiri untuk berhenti make kata ‘autis’ yaaa 😀