Jadi Dia Siapa?

Sudah cukup ya, galau-galauan saya kemarin-kemarin. Sekarang saya mau bilang: “hello, people, hello world! hari ini saya mau cerita tentang sesuatu yang nggak galau!!”. Mungkin gara-gara sekarang saya tiba-tiba lagi suka banget sama musisi yang bernama Risa Saraswati alias Sarasvatī dan saya mem-follow twitter mbak yang satu ini, saya jadi cukup terpengaruh akan cerita-cerita horor Mbak Risa dan sekarang saya jadi pengen nulis cerita horror berdasarkan pengalaman saya di blog ini (nah lho! habis galau-galauan jadi cerita tentang horror).

OK, jadi… Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Rabu, 28 Juli 2010 kemarin saya baru beli EP Story of Peter (pake tandatangannya Mbak Risa lhoo! Oh iya! Kalo mau beli, silakan! Harganya 40ribu saja, teman-teman). Saking excitednya, saya nggak sabar sampe ke rumah dan muter CDnya lagi dan lagi dan lagi dan lagi. 

Begitu saya sampai rumah, saya langsung puterr CDnya! Saya dengerin semuanya. Merinding disko, mamen! Merinding bukan karena saya keingetan cerita-cerita serem dibalik lagu “Story of Peter” dan “Bilur” (kalau ada yang mau tahu cerita tentang Peter dan Bilur, bisa follow twitter Mbak Risa), justru saya merinding karena lagu-lagunya beuh, enak-enak lah pokoknya.

Sekitar jam sepuluhan, seperti biasa, saya membereskan kandang kucing bersama adik saya. Letak kandang kucing di rumah saya ada di beranda atas. Jadi, kalau saya keluar lewat mushola, nanti di sebelah kiri saya akan ada lemari yang tingginya sebatas dagu saya, dan dibelakang lemari itu ada kandang-kandang kucing saya berada. Untuk ke kandang kucing bisa lewat jalan di samping lemari. Sambil membereskan kandang kucing malem-malem saya masih memutar lagu-lagunya Sarasvatī. Setelah kandang kucing beres, kucing-kucing sudah dikasih makan, saya pun masuk ke dalam rumah, begitupun adik saya. Baru beberapa detik saya di dalam kamar, saya baru ingat kalau blackberry saya tertinggal di lemari dekat kandang kucing. Langsung saya kembali keluar. Waktu saya ambil blackberry saya di lemari, karena lemarinya pendek, cuma sebatas dagu saya, otomatis saya bisa melihat ke arah kandang kucing. Di situ ia berdiri. Seorang laki-laki, tingginya nggak jauh beda dari saya, saya nggak bisa lihat mukanya, rambutnya, atau ciri-ciri dia yang lainnya, sosoknya lebih terlihat seperti bayangan hitam tiga dimensi, tapi ntah kenapa saya yakin kalau dia laki-laki. Dia diam saja di depan kandang kucing, dia membelakangi saya tapi agak serong, jadi saya bisa lihat, hidungnya mancung, dan saya dengan sok-tahunya menyimpulkan bahwa itu adalah adik saya (walaupun adik saya nggak mancung), lagipula siapa juga yang mungkin berada di beranda atas selain adik saya? Saya pun memanggil dia:

“Dek! Ngapain lo?”

Adik saya menjawab. Tapi, suaranya bukan berasal dari laki-laki yang ada di depan kandang kucing, melainkan dari dalam rumah. Saya kaget! Saya reflek menengok ke arah dalam rumah, dan di situ adik saya, baru keluar dari kamarnya dan berjalan menghampiri saya.

“Eh, tunggu! Kalo lo di situ, terus yang depan kandang kucing siapa?”

Begitu saya mengembalikan pandangan saya ke arah kandang kucing, laki-laki tadi sudah nggak ada. Adik saya langsung panik, karena mata saya kambuh bisa ‘ngeliat’ yang nggak-nggak. Terus, saya langsung bercandain, “Hahaha, gue becanda kali! Panik amat lo!” tapi sebenarnya saya sama sekali nggak bercanda. Lagian, setelah dipikir-pikir, kok saya bego ya? Kalau memang itu adik saya kan, nggak mungkin saya ngelihat dia bentuknya seperti bayangan tiga dimensi.

Lalu, saya kembali masuk kamar. Masih sambil penasaran, siapa yang tadi berdiri di depan kandang kucing? (udah untung gue nggak digangguin, malah masih penasaran guenya). Saya masih kepikiran sama apa yang saya liat, mengira-ngira, dia siapa? Apa dia yang biasa ‘ngejaga’ di situ? Tapi, pikiran-pikiran itu buyar lagi ketika semua kucing saya berisik. Kucing-kucing saya memang suka berisik kalau melihat orang di sekitar kandang mereka, minta diajak main. Saya bingung lagi. Kucing-kucing saya ngajak main ke siapa? Pintu beranda luar sudah dikunci, adik saya sudah anteng di kamar, saya juga anteng di kamar, mama saya daritadi anteng juga di kamarnya, sama sekali nggak ada orang yang memungkinkan berada di beranda. Karena jendela kamar saya menghadap langsung ke kandang-kandang kucing itu, saya pun melihat dari jendela untuk memastikan apa yang membuat kucing-kucing saya ribut.

Ternyata dia di sana lagi. Masih di tempat yang sama, posisi tubuhnya pun tidak berubah. Dia menunduk. Agak susah mendeskripsikan apa yang saya lihat sih. Saya memang nggak bisa melihat dia dengan jelas (semua yang pernah saya ‘lihat’ memang nggak pernah ada yang jelas karena memang aslinya saya nggak bisa ‘lihat’ cuma kadang-kadang ntah kenapa bisa), tapi kok saya merasa dia lagi sedih, saya nggak bisa lihat dia jelas, baju apa yang dia pakai saya nggak tahu, tapi, ntah kenapa, kalau tadi saya cuma bisa lihat bayangan tiga dimensi, sekarang saya bisa lihat wajahnya walaupun samar. Hidungnya memang mancung, dan saya rasa dia bukan orang Indonesia (lagi-lagi sok tahu).

Saya nggak lama-lama ngingtip di jendela. Saya juga takut lah! :p Sambil menenangkan diri, saya muter lagu “Story of Peter”nya Sarasvatī (OK, saya akui saya aneh, lagi ketakutan kok malah muter lagu itu). Di situ saya bertanya-tanya lagi, itu siapa? Jangan-jangan dia Peter (ah, ini sih lebih ke mengkhayal).

Eh, malamnya, teman SMA saya, yang dulu waktu SMA suka ‘mencari’ hal yang seperti itu bareng saya, mengasah ‘kemampuan’ bersama, ngetweet:

eh mba ajeenk,gmna abis dengerin sarasvati ada yg aneh2 ga?

Syalalala syabeedoobeedap! Apa maksudnya coba???

Ya, ya, ya, sampai detik ini sih saya mikir, kalau itu memang yang biasa ada di rumah saya. Nggak mungkin Peter, karena, masa sih Peter pindah rumah ke rumah saya?

Yaudah deh, saya nggak ngerti juga. Nih mata kadang ‘kebuka’-‘ketutup’ sesuka hati. Atau mungkin emang dia yang mau nampakin diri ke saya? Tapi untuk apa ya? Ah, ntah deh.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s